Pada sebuah sekolah menengah pertama (SMP) ada seorang remaja kelas VIII yang sangat gemar menari lebih tepatnya lagy ngdance.
Remaja itu bernama Gadis , Gadis bercita-cita suatu hari nanti dirinya akan jadi dance professional.
Disekolahnya terkenal sekali dengan tingkah anak-anak berprestasi dan mempunyai banyak bakat. Disekolahnya itu ada Genk (perkumpulan) yang anak-anaknya terkenal jago ngdance, yang beranggotakan Vina, Sheli, Intan, Chika selaku ketua genk dan Siska. Namun genk itu sekarang kurang lengkap tanpa Siska yang mengeluarkan diri dari genk tersebut dan harus pindah sekolah karena keberadaan keluarganya diluar kota.
Chika selaku ketua genk mencari orang baru untuk menggantikan posisi Siska.
Saat ini Gadis sangat ingin masuk ke genk itu karena dirinya menganggap jika bergabung ke genk tersebut bisa menarik perhatian kakak kelas cowo, terutama Yogo.
Gadis sudah cukup lelah mengejar cinta Yogo kurang lebih satu tahun, dan tidak ada balasan dari Yogo tentang perasaannya kepada Gadis.
Suatu hari Chika mengirimkan ke dinding Facebook untuk semua murid sekolahnya terutama kelas VIII. Untuk mengikuti audisi pemilihan anggota genk yang baru dalam waktu tiga hari, dengan syarat bakat nedance yang lincah dengan musik yang cocok. Gadis segera mempersiapkan diri untuk mengikuti audisi tersebut.
Selama dua hari penuh Gadis latihan dan berusaha menemukan gerakan yang cocok untuk musik yang akan dipilih.
Keesokan harinya audisi dimulai, banyak anak-anak murid yang mengikutinya.



Setelah audisi selesai para anggota genk mendiskusikan siapa yang akan terpilih.
|
Saat Gadis liat pengumuman tersebut dirinya sangat terkejut dan senang, karena dirinya bisa bergabung dengan genk tersebut dan bisa menarik perhatian Yogo



Waktu bergulir dengan cepat, tak terasa sudah enam bulan Gadis bergabung dengan genk bimbingan Chika, dan detik-detik terakhir perpisahan anak kelas IX, berarti Gadis juga akan berpisah dengan pujaan hatinya (Yogo).



Sekolah Gadis akan mengadakan acara untuk pelepasan anak kelas IX , dan juga akan di isi dengan acara dance, drama, dan acara-acara menarik lainnya.
Genk Chika pun tak kalah heboh untuk mengisi acara tersebut. Acara tinggal sebentar lagi Chika pun mendiskusikan musik dan koreografi yang akan mereka tampilkan.
Gadis mengusulkan musik Korea untuk ditampilkan diacara pelepasan nanti, lalu Chika menyetujui usul Gadis, karena menurutnya zaman sekarang ini lagi hitsnya musik korea di sekolahnya. Hampir semua kalangan remaja menyukainya.
Aknhirnya di putuskannya hasil diskusi kali ini.



Acara pelepasan pun tiba. Dimulainya acara di sambut dengan Band sekolah, setelah itu sambutan Kepala sekolah. Gadis dan anggota yang lain mempersiapkan diri karena setelah sambutan Kepala sekolah selesai genk mereka akan segera tampil.
“ Selamat pagi semua , kami selaku pengisi acara saya dan teman-teman yang lain ingin menghibur kalian semua” Chika dengan gugup memberi sambutan didepan murid dan orang tua murid yang hadir di acara pelepasan.
Di atas panggung Gadis masih sibuk mencari Yogo, dan ternyata Yogo berada disamping panggung tampak memperhatikan Gadis di atas panggung.



Dance perwakilan genk Chika pun telah selesai, banyak yang memberi tepukan meriah. Setelah Chika dan yang lain turun dari panggung banyak juga yang memberi pujian , Gadis juga tak menyangka kalau Yogo juga memberi pujian itu ke Gadis dan juga teman yang lain.



Pengumuman kelulusan telah di pasang, Gadis yang sudah melihat dari awal langsung menghampiri Yogo dan memberi ucapan “selamat”
“ heh,,,, karena Aku sudah melakukan yang menurutku sudah terbaik , jadi Aku harus terima hasilnya dengan baik juga.” ucap Yogo
Setelah berkata satu kalimat itu Yogo langsung meninggalkan Gadis.



Setelah kelulusan anak kelas IX selesai kini Gadis naik kelas IX. Dengan kesibukkan masing-masing akhirnya genk dance pun terpaksa bubar.
Tidak lama kebubaran genk mereka sekolah memasang pengumuman , bahwa akan ada lomba dance antar sekolah tingkat provinsi, maka dari itu sekolah memerlukan satu orang murid yang bersedia ikut lomba dance. Diadakannya audisi sehari penuh, panitia sekolah melihat aksi anak-anak muridnya ngdance.
Keesokan di umumkannya pemenang dance yang akan mewakili sekolah.
“ Anak-anak yang saya banggakan, buat kalian yang ikut audisi dance kemarin membuat ibu dan bapak guru bangga pada kalian, namun hanya satu siswa yang terpilih untuk mewakilkan sekolah kita , yaitu,,,,”
“ Gadis , , , ,” dengan lantang ketua panitia mengumumkan ke seluruh siswa yang mengikuti audisi dance.
Dengan sangat gembira Gadis dapat memperoleh kemenangan, namun Gadis harus tetap berusaha karena kemenangan belum sampai titik akhir.



Hari yang di nanti-nanti pun tiba, kini siswa yang mewakilkan sekolah masing-masingsudah berkupul di aula perlombaan . sekolah demi sekolah sudah memajukan perwakilan mereka termasuk sekolah Gadis. Penampilan Gadis kini kurang maksimal, karena dirinya fakir banyak alumni sekolahnya yang datang namun tidak nampak pujaan hatinya Yogo.



Setelah juri mendiskusikan hasil penilaian. Diumumkannya pemenang dance tingkat provinsi. “ Pemenang juara ke tiga yaitu April dari SMP Jaya .. ”
Penonton dan para tamun undangan yang datang memberi tepuk tangan meriah pada peserta. “ juara ke dua adalah Gadis dari SMP Cahaya , dan juara pertama jatuh pada Bunga dari SMP Pelita “ . dengan cepat panitia mengumumkan para pemenangnya.
Ibu dan Bapak guru yang menemani Gadis sudah senang karena walaupun Gadis tidak menang juara pertama , namun Gadis sudah berusaha semaksimal mungkin sehingga masih mendapat juara ke dua.
Dengan lemas Gadis keluar aula perlombaan dengan kepala menunduk ke bawah .
“ Permisi , , ” ucap Gadis dengan keadaan kepala masih mengarah ke aspal.
“ hey , , Aku bilang misi , bisa minggir gak lo !!” dengan kesal Gadis membentak orang yang telah menghalangi jalanya. Perlahan Gadis menegakkan kepalanya dan melihat seseorang yang menghalangi jalannya, dengan kaget dirinya menatap orang itu yang ternyata adalah Yogo.
“ apa kau tidak mengingat perkataanku waktu itu, jika kita sudah melakukan apa yang menurut kita sudah terbaik , kita harus terima hasilnya dengan baik juga ” Yogo berkata satu kalimat ke Gadis.
“ mengerti tidak !!” bentak Yogo
“ semangat ! Gadis yang ku kenal, tidak sperti Gadis yang berada di depan ku sekarang! ”
Gadis hanya membalas senyuman manis ke Yogo.
“ Terima kasih kak, lu dah buat gue tenang” ucap Gadis dengan penuh senyuman.
Tanpa basa-basi Yogo langsung meletakkan tanganya ke bahu Gadis, dan berkata,
“ Pulanglah bersamaku ”
Dengan rasa senang bercampur malu Gadis hanya menundukan kepala .
Mereka pun bersama-sama berjalan sambil meninggalkan aula.
